FONNA.ID, Tangerang – Pengamat Komunikasi Publik, Mochammad Mirza menilai narasi larangan Mudik kepada masyarakat dianggap absurd. Karena narasi yang disampaikan saling tumpang tindih dengan kebijakan pemerintah yang lain.
“saya rasa ada yang perlu diperbaiki didalam komunikasi publik pemerintah ke masyarakat, pasalnya dikhawatirkan timbulnya kebinggungan ditengah masyarakat karena, penyampaian larangan mudik tidak seirama dengan di izinkannya berwisata,bukber dan tarawih..”
kata Mochammad Mirza yang Juga merupakan Dosen Ilmu Komunikasi
“ Ada baiknya pemerintah meninjau ulang larangan mudik, karena akan memicu adanya banyak penafsiran dimasyarakat, secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pemerintah dimata masyrakat..”
Lanjut kata Moc Mirza, bisa memahami pemerintah melarang mudik pada tanggal 6 – 17 Mei 2021 hal ini karena ingin menekan penyebaran Covid-19 lebih luas.
“Yang perlu pemerintah perbuat adalah memastikan para pemudik dalam kondisi yang sehat dan tidak terjangkit Covid 19” tambah Moc Mirza.
Kendati peraturan buka puasa bersama dibatasi maksimal 50 persen dan berwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Terlepas dari apapun keputusan pemerintah melarang mudik mendapatkan respon negatif dari masyarakat.
Penulis : Periyaman Halawa
Sumber : Mochammad Mirza, S.I.Kom.,M.I.Kom
Dosen Ilmu Komunikasi & Pengamat Komunikasi Publik
Universitas Islam Syekh Yusuf
Komentar