oleh

INSPIRING STORY : BINTANG ITU TELAH KEMBALI

-NEWS, OPINI-382 Dilihat

FONNA.ID, Bintang Itu Telah Kembali – Lima tahun lalu, bocah cilik manis nan lucu itu menari bernyanyi riang di depan banyak orang. Para tetangga rumah takjub dan bertepuk tangan.

Bocah cilik berusia 2.5 tahun itu terus menari. Ia bak bintang di langit luas yang bersinar terang. Suaranya menembus dinding2 rumah mengalir bening.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.

13 November 2016, seorang teroris bernama Juhanda masuk ke halaman gereja Ouikumene Samarinda.

Juhanda membawa motor dengan tas ransel dipunggung.

Tas berisi bom molotov itu diturunkannya. Sumbu bom dibakarnya. Ia mendengus. Lalu berteriak takbir.

Brakkk..bummmm…brakkk..bummm

Bom molotov itu sekelebat terlempar di depan pintu gereja. Bocah kecil Ity, Alvaro, Intan dan Anita meraung2 di atas tanah. Api seketika membakar sekujur pakaian dan tubuh mereka. Bocah2 kecil itu sedang bermain.

Intan Olivia (2.5) tewas setelah 12 jam bertahan. Ity kritis seminggu dengan luka bakar hampir 60 persen. Alvaro (3) terbakar wajah dan kepalanya. Anita (3) terbakar lengannya.

Hampir 4 tahun Ity berjuang memulihkan luka2 bakar di tubuhnya. Tangannya tidak bisa lurus. Jarinya tidak bisa ditekuk. Kakinya pincang karena otot kulit mengeras. Ia hampir mati.

4 tahun lalu, sekitar akhir 2017, saya pertama kali bertemu Ity. Wajahnya dingin. Sorot matanya ketakutan. Wajahnya penuh curiga. Ia trauma pada orang asing. Ity hanya mau dengan ibunya. Ia menolak saya sentuh. Ia menjauh ketika saya ajak bicara.

Kemarin, Ity mengirim video dirinya sedang latihan tari balet. Ia fokus. Ia sangat serius dan konsentrasi. Ia benar2 meluruh dalam jiwa tarian balet. Persis balerina yang meliuk2 lentur diiringi musik denting piano lagu Fur Elise Beethoven.

Ity telah kembali. Ity telah lahir kembali. Teroris yang membakar tubuhnya itu tidak bisa membunuh mimpi Ity. Teroris jahat itu tidak bisa menghanguskan cita2 Ity.

“Tulang Birgaldo…suatu hati nanti, Ity akan berdiri di podium PBB untuk menceritakan betapa teroris itu jahat. Mereka merenggut hari2 Ity menjadi kesakitan. Membuat Ity berteriak menangis setiap hari”, ujar Ity saat kami duduk di anak tangga RS Sun Yat Sen Guang Zhou pada akhir 2019 lalu.

Saya menggosok kepalanya.

“Yeaah..kamu pasti bisa Ity. Kamu hebat. Kamu kuat. Bicaralah yang lantang di sana. Teriakkan kepada dunia betapa kekuatan cinta, welas asih, pengorbanan dan pengampunan bisa mengalahkan kebencian dan kejahatan”, balas saya sambil memeluk Ity.

Hari ini, saya melihat foto Ity dengan gaya split dan kaki menjulang lurus ke atas.

Saya berbisik.

“Bintang itu telah kembali”

Salam perjuangan penuh cinta

oleh : Birgaldo Sinaga

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed