oleh

MUKI Desak Kapolres Nias Ungkap Kasus Kekerasan Terhadap Pendemo Covid-19

FONNA.ID, Gunungsitoli – Kepala Kepolisian Resort Nias didesak untuk segera mengungkap insiden kekerasan oknum aparat terhadap mahasiswa dan warga yang melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (3/11/) siang, didepan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias, Sumatera Utara.

Atas insiden tersebut, Kapolres Nias (AKBP Wawan Iriawan) didesak untuk bertanggung jawab dan segera melakukan tindakan tegas atas dugaan pelanggaran berat yang dilakukan oleh oknum anggota Polri yang bertugas di Polres Nias tersebut.

“Kami menyesalkan insiden kekerasan yang dipertontonkan oleh oknum aparat tersebut. Kenapa Rakyat dibatasi menyampaikan pendapat dengan dibungkam melalui kekerasan fisik. Mereka hanya Mahasiswa dan Rakyat biasa yang mencari kebenaran. Harapan saya Bapak Kapolres Nias dapat menyikapi masalah ini dengan bijak dan melakukan evaluasi”, Ucap Ketua DPD MUKI Kota Gunungsitoli (Agust Zega) Cabang Kota Gunungsitoli, Kepada wartawan. Selasa (3/11/2020) malam.

Menurut Agust, Bahwa jargon promoter dan pengayom yang kerap digaungkan ternyata hanya sebatas simbol dan terkesan biasa.

Pasalnya, Tindakan represif oknum aparat yang dinilai tidak berpendidikan tersebut telah mencoreng nama baik institusi Kepolisian dengan mempertontonkan penanganan demonstrasi yang represif dan diduga sangat brutal.

Dia menduga bahwa terdapat oknum yang sengaja menciptakan kerusuhan ditengah aksi demo mahasiswa untuk merusak reputasi AKBP Wawan Iriawan sebagai Kapolres Nias.

“Saya mencurigai adanya oknum yang sengaja menciptakan kerusuhan untuk merusak reputasi Kepolisian dan reputasi Kapolres yang baru. Padahal suasana sangat cair, hujan deras juga mengguyur lokasi aksi yang seharusnya mendinginkan suasana, tapi nyatanya kekerasan terjadi dan di videokan oleh orang banyak dan terus diviralkan. Tentu ini menjadi alasan propaganda untuk membenci aparat itu sendiri”, Terang Agust

Tadi siang, Senin (3/11), Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bersama sejumlah masyarakat, Melakukan aksi unjuk rasa dikantor Dinas Kesehatan.

Massa menyampaikan tuntutan diantaranya pengungkapan adanya sejumlah kejanggalan dalam penanganan Covid19 serta pelayanan buruk oleh RSUD Gunungsitoli dan pengelolaan anggaran Covid19 oleh Dinas Kesehatan.

Aksi itu berlangsung ricuh karena massa menuntut adanya respon dari pihak Dinas Kesehatan, sehingga terjadi tarik menarik antara aparat keamanan dengan massa pendemo. Akibatnya, Sejumlah peserta demo terkena pukulan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polri.

“Teman kami ditarik Paksa secara tiba-tiba dari kerumunan massa dan dipukuli tanpa sebab. Kami akan menuntut atas insiden ini”, Tegas Joko Mendrofa selaku Ketua DPC GMNI Cabang Gunungsitoli-Nias, Ketika diwawancarai wartawan. Selasa (3/11) siang.

Penulis : Yasiduhu

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed